TAPUT.WAHANANEWS.CO, Tarutung - Bupati Tapanuli Utara Dr Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, dan Wakil Bupati Dr Deni Lumbantoruan, bersama Danrem 023 Kawal Samudera Kol Inf. Ssen Napitupulu, Dandim 0210/TU Letkol Kav. Ronald Tampubolon, mengikuti Rapat Koordinasi Persiapan Eksplorasi Kemenyan dan Pengolahan Limbah Enceng Gondok menjadi Pupuk Organik melalui Zoom Meeting yang dipimpin oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, di ruang kerja Bupati Tapanuli Utara-Tarutung, Senin (07/07/2025).
Turut hadir pada zoom meeting tersebut, Direktur Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) Prof Sri Fatmawati dan para akademisi dari Universitas Padjadjaran, Bupati Toba Efendi Napitupulu, Bupati Humbang Hasundutan Oloan Nababan, dan Bupati Samosir Fandiko Gultom serta OPD terkait.
Baca Juga:
Wakil Bupati Taput Hadiri Pesta Jubileum 75 Tahun HKBP Bahalimbalo Resort Pohan Siborongborong
Melalui sinergi lintas sektor ini, diharapkan pengelolaan potensi alam di wilayah Tapanuli dan sekitarnya dapat berjalan lebih terarah, berkelanjutan, dan memberi manfaat ekonomi nyata bagi masyarakat lokal.
“Produksi rata-rata saat ini hanya sekitar 300 gram per batang per tahun, dengan panen satu kali setahun.
Kami berharap adanya dukungan teknologi dan riset dari tim peneliti, agar hasil produksi meningkat menjadi 500 hingga 700 gram per batang dan panen bisa dilakukan dua kali dalam setahun, salah satunya dengan penyediaan bibit unggul serta metode penyadapan dan perlakuan pertanian yang tepat,” ujar Bupati Taput.
Baca Juga:
Bupati dan Wakil Bupati Gelar Rapat Kordinasi dan Evaluasi Dengan Pelaku Usaha/Investor
Menanggapi hal tersebut, Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, menekankan pentingnya kolaborasi riset yang lebih fokus dan terintegrasi antara pemerintah, peneliti, dan petani.
“Indonesia tidak boleh puas hanya menjadi pengekspor bahan mentah. Kita harus naik kelas. Kemenyan adalah kekayaan lokal kita, tapi harus dikelola secara ilmiah dan berkelanjutan.
Saya minta tim peneliti segera hasilkan bibit unggul melalui kultur jaringan atau pemurnian secara genetik.