“Jika ada ASN yang masih ingin main dua kaki, saya tidak akan membentaknya. Tapi saya pastikan, mereka tidak akan punya tempat dalam sistem baru ini,” tegasnya.
Di balik sikap lembutnya, Jonius menyimpan ketegasan soal arah pemerintahan. Ia ingin birokrasi Taput jadi garda depan pelayanan publik, bukan alat politik siapapun.
Baca Juga:
Pemkab Taput Ajak Masyarakat dan Generasi Muda Berperan Aktif Perduli Aek Sigeaon
Kini, publik mulai melihat benih perubahan itu. Komunikasi lintas sektor membaik, pelayanan di rumah sakit daerah mulai tertata, dan wajah-wajah muda mulai muncul di struktur kepemimpinan birokrasi.
Seorang guru di Kecamatan Siatas Barita yang tak ingin disebut namanya mengaku, “Sekarang kami bisa menyampaikan saran tanpa takut dianggap lawan politik. Suasana jadi lebih sehat".
Jalan masih panjang. Tapi dengan pendekatan meritokrasi dan sikap rendah hati namun tegas, pemerintahan Jonius Hutabarat mulai mencatatkan langkah berbeda: bahwa birokrasi bisa dibersihkan, bukan dengan menyapu paksa, tapi dengan mengubah arah angin kerja.
Baca Juga:
Pemerintah Tapanuli Utara Pastikan Sekolah Rakyat, Dorong Akses dan Pemerataan Pendidikan
[Redaktur: Tohap Simaremare]