Berdasarkan data Indonesia National Plastik Action Partnership yang dirilis April 2020, sebanyak 67,2 juta ton sampah Indonesia masih menumpuk setiap tahunya, sekitar 620 ribu ton akan masuk mencemari Sungai, Danau dan Laut.
Untuk saat ini sampah Plastik yang dikelolah daur ulang oleh Kapolsek Pahae Jae terdiri dari kemasan botol minuman mineral dan botol oli, dikumpulkan dari masyarakat di Tapanuli Utara terkhusus Kecamatan Pahae Jae dengan harga Rp 2500/Kg, selanjutnya dibawa ke gudang pengumpulan, pembersihan, pencacahan Di Desa Silando Tapanuli Utara.
Baca Juga:
CSR Sarulla Operation LTD Dukung PKK Penenun Ulos di Desa Sigurunggurung, Pemberdayaan Ekonomi Perempuan dan Pelestarian Budaya Lokal
"Kita hanya sampai batas mencacah saja, belum mampu untuk menjangkau produk jadi hasil olahan karena biayanya belum dapat kita jangkau untuk membeli mesin dan peralatanya, begitu ungkap beliau saat sarapan pagi bersama awak media di sebuah warung makan di pasar sarulla.
Beliau juga sangat berharap Aksata Tapanuli Community mampu menjadi komunitas yang berdampak bagi pelestarian lingkungan dan menjadi solusi cerdas dalam pengolahan sampah.
Dengan Misi :
- Menjadi solusi masalah global mengurangi limbah palstik
- Mendukung Pelestarian Alam di daerah kawasan Danau Toba, dimana pemerintah sudah menetapkan Danau Toba menjadi salah satu dari 5 Daerah Pariwisata Super Prioritas.
Baca Juga:
Wakil Dupati Tapanuli Utara Jadi Narasumber Kuliah Pakar Prodi DIII Kebidanan Taput
- Berpartisipasi dalam pengolahan sampah plastic yang berdampak pada kepedulian terhadap lingkungan.
- Mendukung profil belajar Pancasila dalam memiliki kemampuan gotong-royong yaitu kolaborasi, kepedulian dan berbagi
- Menumbuhkan jiwa kewirausahaan berbasis lingkungan.
- Menciptakan ekosistem komunitas "Aksatarian" Peduli terhadap sampah plastik di sekolah dan lingkungan sekitar.