TAPUT.WAHANANEWS.CO, Tarutung - Bupati Tapanuli Utara, Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, dan Wakil Bupati Dr Deni Lumbantoruan, menerima kunjungan kerja Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan, Dr Herliana Harahap, selaku Penanggung Jawab (Pj) Swasembada Pangan Kementerian Pertanian RI, bertempat di Kantor Bupati Tapanuli Utara, Tarutung, Selasa, 08 Juli 2025.
Dalam kunjungan tersebut, Dr Herliana Harahap menyampaikan bahwa Kabupaten Tapanuli Utara pada Tahun Anggaran 2025 mendapat alokasi kegiatan Optimasi Lahan (Oplah) Non-Rawa seluas 1.550 hektar untuk pengembangan komoditas padi gogo.
Baca Juga:
Bupati Taput Buka Rapat Persiapan Peringatan Hari Jadi ke 80 Kabupaten Tapanuli Utara
Kegiatan ini meliputi konservasi tanah dan air, peningkatan fungsi pengairan, instalasi unit pompa air, bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), serta penyediaan sarana produksi pertanian.
Selain program Oplah, Polbangtan Medan selaku Pj Swasembada Pangan juga mengemban tanggung jawab dalam peningkatan produksi dan produktivitas pertanian di Tapanuli Utara, khususnya melalui perluasan areal tanam padi sawah dan padi gogo sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan nasional.
Dalam sambutannya, Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Utara menyambut baik kehadiran serta program yang dibawa oleh Kementerian Pertanian melalui Polbangtan Medan.
Baca Juga:
Bupati dan Wakil Bupati Taput Mengikuti Rapat Kordinasi Eksplorasi Kemenyan dan Limbah Enceng Gondok
Keduanya menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah pusat, khususnya untuk perbaikan dan normalisasi irigasi primer, sekunder, dan tersier, serta bantuan alsintan guna mendukung percepatan mekanisasi pertanian di wilayah Tapanuli Utara.
“Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi dan dukungan lintas sektor. Kami berharap perhatian serius dari Kementerian Pertanian terhadap kebutuhan infrastruktur pertanian di daerah kami,” ungkap Bupati.
Usai pertemuan, Direktur Polbangtan bersama tim melanjutkan kunjungan lapangan ke lokasi Aek Siborgung di Kecamatan Tarutung. Lokasi ini diketahui mengalami kerusakan irigasi cukup parah dan memerlukan penanganan segera agar dapat mendukung pelaksanaan Indeks Pertanaman (IP) 2 di wilayah tersebut.