TAPUT WAHANANEWS.CO-BAHALBATU 3, Diduga pembangunan proyek pekerjaan Lapen (Lapis penetrasi) pengaspalan jalan yang dikerjakan oleh pihak warga berlokasi di Desa Bahal Batu 3 Kecamatan Siborongborng pada tahun 2024 dari sumber dana sesa, diduga dikerjakan asal-asalan tidak sesuai spesifikasi alias material asal nempel.
Hal ini terindikasi dengan adanya keluhan sejumlah warga/masyarakat yang mengeluhkan kondisi jalan yang dibangun pada bulan Desember 2024 dikerjakan sudah rusak fisiknya.
Baca Juga:
Usai Dilantik Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Utara Langsung Retreat ke Magelang
Salah seorang warga masyarakat yang enggan disebutkan namanya mengatakan, kami menyayangkan adanya pekerjaan Lapen yang berada di kampung kami dikerjakan asal-asalan.
"Kami tidak begitu tau secara teknis proses pengerjaan pak.Tapi yang kami lihat aspal yang digunakan menutup batu sangatlah asal nempel alias tipis disinyalir tidak berkualitas karena batunya mudah sekali keluar dari ikatan aspal. Kami menduga jalan aspal lapen ini tidak akan bertahan sesuai spesifikasi lapen,"ungkapnya kepada awak Media di lokasi tersebut, pada Sabtu 2/2/2025.
Kualitas aspal Lapen di Desa Bahal Bati 3, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara kualitasnya diragukan terkasan asal jadi.
Baca Juga:
Temukan Ada Dugaan Tindak Pidana Korupsi di Proyek Irigasi Air Tanah Dalam Tanaman Pangan Rugikan Keuangan Negara Miliaran Rupiah
Selain itu kata warga, pada proses pemadatan batu-batunya itu tidak digilas dengan baik bahkan batu-batunya ada yang tidak padat ke tanah. Begitu pun saat hamparan aspal,sedikit sekali aspal yang dihampar, apalagi itu kan ga pake setum jadi kurang bagus.
"Kami kan bisa menonton mereka punya pekerjaan melihat dari aspalnya aja diduga kurang berkualitas saya memang bukan ahli tapi sering melihat drum aspal tidak seperti yang ini pak,"tuturnya.
Sementara itu, warga lain juga minta namanya dirahasiakan mengungkapkan keluhan yang sama. Mereka menyesal dengan hasil yang dikerjakan Lapen tersebut benar-benar hanya untuk menghabiskan dana tanpa memperhatikan betul kualitas pekerjaan.
"Kualitasnya buruk sekali pak. Bayangkan saja bisa dikorek dengan tangan saja sudah terkelupas, ini akibat karena hamparan aspalnya terlalu sedikit. Di agregat pengunci mereka tidak hampar aspal tapi langsung agregat penutup kemudian digilas hanya sebentar saja dan aspal lalu dikasih pasir,"tuturnya
Sorotan masyarakat ini mencuat disebabkan pengerjaan proyek tersebut tidak berkualitas, fisik Lapennya pun mudah sekali dikorek dengan saja. Padahal anggaran Sebesar Seratusan juta lebih, dengan panjang 500 Meter dan lebar 2,5 Meter yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahap 2 tahun anggaran 2024.
Oleh karena itu kami atas nama masyarakat meminta kepada instansi terkait agar segera menindak lanjut temuan lapangan ini dan kalau perlu kami akan mengeruk semua pekerjaan yang sudah dikerjakan, atau kami akan membuat pengaduan ke aparat penegak hukum,"cetusnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bahal Batu 3 Marihot Sihombing hingga berita diturunkan belum berhasil dikonfirmasi.
[Editor: Eben Ezer Simaremare]