TAPUT.WAHANANEWS.CO, TARUTUNG - Aliansi Gerakan Rakyat Tutup TPL melakukan unjuk rasa dengan berkumpul di Lapangan Terminal Madya Tarutung sebelum bergerak menuju gedung DPRD Taput. Selasa (27/05/2025)
Massa tiba di gedung DPRD sekitar pukul 11.30 WIB, menunjukkan aksi protes mereka terhadap isu yang berkaitan dengan TPL. Unjuk rasa ini merupakan bentuk ekspresi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan mereka kepada pemerintah setempat.
Baca Juga:
Koperasi Merah Putih Desa Siborongborong II Solusi Nyata Atasi Kesenjangan Ekonomi
Sudah sering terjadi kearogansian oknum dari TPL yang dengan semenamenaan serta dengan gampangnya mengkriminalisasi dan mengintimidasi orang-orang tua dan saudara-saudara kita dibeberapa pedesaan se Tanah Batak.
Kondisi krisisnya rasa empati dan menipisnya ikatan kekerabatan yang sengaja diciptakan diantara kita, serta adanya segelintir orang-orang yang gampang dipecah belah dan dibayar menjadi antek TPL membuat pihak TPL besar kepala dan semakin merasa paling berkuasa di Tanah Batak tanah leluhur kita ini.
Ditambah lagi dengan besarnya keuntungan TPL dari hasil penebangan dan mengeksploitasi Hutan Alam di Tanah Batak, yang membuat TPL sanggup membayar professor model apapun untuk membuat teori atau argument yang menyatakan TPL itu paling benar dimuka bumi ini.
Baca Juga:
Wakil Bupati Tapanuli Utara Dr Deni P Lumbantoruan, Pimpin Apel Pagi di Kantor Camat Simangumban
Seperti di era orde baru, Indorayon atau TPL sejak tahun 1983 mampu membeli hukum dan peraturan, terbukti dengan limbah B3, buangan TPL selama itu tidak tersentuh oleh hukum dan peraturan itu sendiri.
Selama 42 tahun TPL menikmati infrastruktur jalan dan menguras hasil Sumber Daya Alam (SDA)hutan di Tanah Batak, secara kasat mata dapat kita lihat, tidak ada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di bonapasogit, bahkan sebaliknya kerusakan ekologi hutan dan alam yang parah nyata-nyata dapat kita lihat sekarang ini.
Dengan melihat fakta-fakta kezoliman dan kesemena-menaan tersebut, Ompui Ephorus HKBP Pdt Dr Victor Tinambunan dan tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh adat batak menyerukan pertobatan dan menjaga kelestarian hutan dan ekologi alam di Tanah Batak.