TAPUT.WAHANANEWS.CO, Silando - Pembangunan Drainase Lingkungan di Desa Silando Kecamatan Muara yang dibangun dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari APBD tahun 2025, mendapat sambutan baik dari warga di desa itu.
Bagaimana tidak, saluran Drainase yang dibangun di sepanjang 146 meter itu, oleh Dinas Perkim dianggap sebagai salah satu solusi dalam menyelesaikan buruknya sistim saluran pembuangan air hujan dan genangan air di permukiman warga selama ini.
Baca Juga:
Hadiri Konfercab XIII GMKI Tarutung, Bupati Taput: Ajang Belajar Bukan Pertarungan
Hal yang sama juga dirasakan oleh warga di daerah tersebut lantaran kondisi jalan yang dilalui saat ini sangat rawan kerusakan lantaran genangan air yang terjadi saat hujan menggenangi badan jalan.
Dengan di bangunnya draenase tersebut, jalan yang selama ini tergenangi air hujan dan air limbah warga dapat teratasi. “Saluran drainase ini dibangun lantaran badan jalan sudah rusak karena genangan air.
Baik yang berasal dari hujan, maupun yang berasal dari air limbah rumah tangga. Jika air limbah rumah tangga dari warga tidak dialirkan dengan baik maka ada beberapa dampak kerugian yang dirasakan oleh warga dilokasi tersebut, yakni jalan yang ada disisi drainase itu akan semakin rusak".
Baca Juga:
Pemkab Taput Serahkan Bantuan Bibit Bawang Merah CSR SOL Untuk Kelompok Tani di Desa Sigurunggurung
Bahkan ancaman penyakit yang disebabkan oleh genangan air dapat memicu perkembangbiakan nyamuk demam berdarah. Makanya untuk mencegah itu semua, Pemerintah Kabupaten membangun saluaran drainase ini agar air yang ada ditempat ini dapat dialirkan,” kata pemerhati pembangunan Desa Silando, R Simaremare.
Simaremare menambahkan, bahwa dengan dibangunnya draenase yang di desanya saat ini telah mencapai 70 %. Drainase ini merupakan salah satu usulan dari warga , lantaran selama ini wilayah tersebut tidak ditunjang dengan saluran pembuangan air hujan dan limbah rumah tangga yang baik dan memadai.
Makanya kondisi jalan yang ada ditempat tersebut menjadi rawan rusak karena selama ini air tidak dialirkan pada saluran yang baik. Terkait pelaksanaan pembangunannya, tokoh masyarakat mengatakan bahwa tenaga kerja yang mengerjakan pekerjaan di desa itu berasal dari masyarakat setempat, artinya pola pemberdayaan masyarakat tetap digunakan.