TAPUT.WAHANANEWS.CO, TARUTUNG - Proyek pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) senilai Rp 82 miliar, yang dikerjakan pada tahun 2021 dan 2023, di Kecamatan Tarutung, Kecamatan Sipoholon, dan Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), mengalami kebocoran sehingga tidak berpungsi, Bupati Taput Jonius Hutabarat menyampaikan dalam temu Pers, bahwa pelaksanaan proyek SPAM tersebut salah perencanaan sehingga banyak pipa yang bocor menjadi terkendala. Rabu (19/03/2025)
"Proyek SPAM yang dilaksanakan tahun 2021-2023 sebesar Rp 82 Miliarad sampai saat ini belum ada serah terima kepada Perumda Tapanuli Utara. Atas Spam yang tidak berpungsi saat ini kita melakukan loby loby kepemerintah pusat agar Spam yang tidak berpungsi agar dapat diperhatikan demi kepentingan masyarakat"ujar JTP
Baca Juga:
Percepat Pembangunan di Jawa Barat, Wagub Erwan Tekankan Hal Ini
Dia menjelaskan bahwa air dirumah dinas saja air tidak bisa digunakan untuk mandi sehingga saya selalu mandi ke Air panas Sipaholon. Untuk itu tetap kita melakukan pendekatan kepada Gubernur dan pemerintah pusat. Dimana pasir masuk kedalam pipa sehingga pipa tersumbat makanya bahwa proyek SPAM salah perencanaan atau proyek dipaksakan, ujarnya.
Sebelumya Wakil ketua DPRD Tapanuli Utara dari fraksi Golkar Reguel Samanjuntak saat dihubungi erkait SPAM tidak berfungsi di Kecamatan Sipaholon, Tarutung dan Siatas Barita menurut Reguel dalam waktu dekat kita akan melakukan dengar pendapat mengenai itu dan akan memanggil Sakker dan PPK dari Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BWS) Sumatera II yang mengawasi proyek SPAM yang berbiaya Rp 82 Miliard
"Demi kepentingan rakyat dalam waktu dekat akan kita lakukan dengan pendapat dan bahkan memanggil Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BWS) Sumatera II kenapa SPAM tidak berfungsi"Ujar Raguel
Baca Juga:
Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang Komitmen Membangun Daerah Maju, Mantap, dan Gemilang
Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa proyek Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) sepanjang 15 kilometer ini bersumber dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Dikerjakan secara bertahap. Pada tahap pertama, proyek ini dikerjakan melalui Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BWS) Sumatera II pada tahun 2021 dengan pagu anggaran sekitar Rp40 miliar. Kemudian, proyek dilanjutkan pada tahun 2023 dengan anggaran Rp42 miliar, di mana penanganannya dialihkan kepada Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara (Sumut).
Direktur Perumda Mual Natio, Lamtagon Manalu, menjelaskan bahwa setelah proyek dinyatakan siap, IPA Aek Butar ke Reservoir R2 sepanjang 15 kilometer menuju pipa transmisi di Kota Tarutung dan Siatas Barita diuji coba di tahun 2023. Namun, debit air yang seharusnya mencapai 50 liter per detik ternyata hanya menghasilkan 20 liter per detik.