Pupuk bersubsidi ahir tahun, saat bongkar di gudang besar di Desa Siaro pada (16/12/2024), namun sampai berita ini diturunkan kelompok tani di Desa Siborongborong II belum mendapatkannya.
Lanjut Tohap, modal petani cukup besar untuk mengelola sawah dengan baik. Biaya pemupukan diperkirakan hanya sekitar 10 persen dari total modal yang dikeluarkan petani. Namun meskipun pupuk hanya berkontribusi 10 persen terhadap biaya pertanian, modal petani yang 90 persen akan habis jika pupuk langka. “Karena pupuk itu adalah nutrisi tanaman,” terangnya.
Baca Juga:
Operasi Lilin Toba 2024 Personil Batalyon C Satbrimob Polda Sumut BKO Polres Taput - Humbahas Ikut Patroli Skala Besar
Pemerintah tidak boleh serta-merta, misalnya mengurangi atau membatasi produksi pupuk bersubsidi hanya karena ingin mengalihkan petani pada penggunaan pupuk organik. Sebab, itu berbahaya bagi produktivitas pertanian.
“Pakai cara yang elegan dan lebih persuasif guna membangun kesadaran petani untuk menggunakan pupuk organik,” terangnya.
Pantawan media ini dari data kota pupuk bersubsidi tahun 2024, Kecamatan Siborongborong Pupuk NPK 1.100,650, Pupuk Urea 1.417,470=2.517,854, jadi untuk tahun 2024 termasuk stabil.
Mengapa dipetani disebut langkah, bahkan petani sama sekali tidak mendapatkan pupuk jenis Urea tidak kebagian.
Baca Juga:
Repleksi Ahir Tahun: Kapolres Taput Papar Situasi Kamtibmas dan Penuntasan Selama Bulan Januari s/d Desember 2024
Kordinator PPL Kecamatan Siborongborong, bermarga Simbolon saat dihubungi Media ini, Selasa (28/01/20225), mengatakan mudah-mudahan minggu ini pendistribusian pupuk bersubsidi ke petani, guna menenangkan kegelisahan petani.
Bersambung,,,,,.
[Editor: Eben Ezer S]