TAPANULI UTARA.WAHANANEWS.CO, Sejumlah 7 paket proyek kegiatan di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Tahun Anggaran (TA) 2024 dinilai tidak "Becus" atau dapat disebut asal jadi. Dimana fisik kegiatan yang sudah dikerjakan tidak sesuai spesifikasi, dan diduga kuat lari dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang sudah ditentukan.
"Sudah kita lihat secara langsung fisik kegiatan yang sudah terlaksana pada Rehabilitasi Jaringan Irigasi D I Sisordak senilai 1.573.000.000 dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi D I Sidoras kiri/kanan senilai 1.779.000.000, terkesan/asal jadi. Belum lagi yang 5 paket lagi kita sampaikan", ujar Tua Hutasoit yang juga Pemerhati Pembangunan di Kabupaten Tapanuli Utara.
Baca Juga:
Kapolres Taput Bersama Insan Pers Berbakti Sosial di Panti Jompo dan Asuhan Siborongborong
Lanjut Tua Hutasoit, melihat kontraktor atau pemborong yang mengerjakan sejumlah kegiatan rehabilitasi jaringan Irigasi TA 2024, semua yang terlibat adalah orang dekat mantan Bupati Tapanuli Utara Dr Drs Nikson Nababan, tentu ada dugaan hasil kegiatan yang dikerjakan TA 2024 dikerjakan asal jadi untuk menutupi Tuntutan Ganti Rugi (TGR) kegiatan tahun sebelumnya. Dimana sejumlah Panitia dan bahkan PPK sudah dimintai keterangannya oleh penyidik, baik dari Kejaksaan dan Tipidkor terkait kegiatan proyek tahun sebelumnya.
Pembangunan irigasi di Desa Siaro terkesan tidak sesuai dengan spesifikasi
Menanggapi hal itu juga, Direktur Eksekutif IP2 BAJA Nusantara Ir I Djonggi Napitupulu mengatakan, "sudah kita siapkan surat yang akan kita sampaikan kepada pihak Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Polda Sumatera Utara, Dinas PUTR serta perusahaan/rekanan yang mengerjakan kegiatan rehabilitasi jaringan Irigasi TA 2024 di Kabupaten Tapanuli Utara.
Baca Juga:
Pemkab Taput Diminta Serahkan Pengelolaan Bandara Silangit ke BUMN dan Angkasa Pura
"Kita sudah melihat sendiri fisik kegiatan di akhir tahun 2024. Jauh dari yang diharapkan kegiatan rehabilitasi jaringan Irigasi yang sudah ditentukan pada RAB. Ini ada indikasi kuat untuk menutupi aib kegiatan tahun sebelumnya. Kita tetap komitmen membuka kegiatan tahun 2020 terutama dari pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)", tegas Djonggi Napitupulu.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada kegiatan ke 7 paket rehabilitasi jaringan Irigasi, Rickson M Tamba juga tidak merespon saat dikonfirmasi awak media.
Kepala Dinas PUTR Kabupaten Tapanuli Utara Dalan Simanjuntak, saat dikonfirmasi atas dugaan anggaran kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi tidak sesuai yang diharapkan, bahkan diduga anggaran untuk biaya pengamanan terhadap APH.
"Terkait fisik kegiatan akan segera diperbaiki, sebab masa waktu pemeliharaan masih ada. Dan bahkan segera akan diperbaiki, dan sudah saya perintahkan anggota turun kelokasi kegiatan", ujarnya melalui selulernya. Sabtu (15/02).